27.5.13

serupa puisi saja


seketika air mata mengurai saat beban terasa menghimpit dada, 
saat lara menyelimuti jiwa, 
saat kesulitan seolah betah berlama-lama 
menetap penuh gulana 

Tak mengapa, air mata bukanlah aib yang harus ditahan 
bukanlah tabu yang tak boleh diperlihatkan 

cukupkan ia menderas sekedarnya saja 
karena air mata adalah anugerah Tuhan juga 
boleh saja kau teteskan air mata duka 
menangis mengiba 
berharap lara segera sirna, 
atau sekedar melapangkan dada 

selepasnya 
kembalilah 
selesaikan urusanmu dengan sempurna 
semoga Tuhan memberi kabar gembira yang tak disangka-sangka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar