Detik melarut dalam ketidakpastian
Mengabarkan debaran yang menggelora
Ada harap, ada cemas, ada kerinduan
Merangkum dalam sebentuk rasa
Tanpa kata, tanpa suara
Hanya angan yang kian menjauh
Melebur dalam segumpal darah memerah
Teronggok, menyudut, berdetak
Dan... percayalah
Apapun nestapa yang menyerta
Masih ada tanda kehidupan disana
Dan, begitulah
Selalu ada selaksa asa
Yang mau tidak mau wajib tersyukuri
Karena faktanya...
Tuhan bicara kebenaran
Bahwa dalam setiap kesempitan,
Selalu ada kelapangan menyerta
(170914)
my poem
3.10.14
1.3.14
logika sang waktu
ketika waktu tak bersahabat
berlari cepat melesat
dan kita hanya tergugu
dalam penantian sendu
ketika sang waktu berbaik hati
berjalan lambat sekali
berdetak penuh misteri
entah apa yang akan tersesali
sejumput rasa tersembunyi dibalik hati
kadang ia menyulap waktu seakan merangkak lambat sekali
dan sesekali membuat sang waktu melesat cepat berlari
tak ada lagi parameter yang teruji
selain angka angka yang saling mengait membentuk jalinan pasti
satu detik menit jam, sudah tak ada bedanya lagi
karena suasana hatilah kini yang mendominasi
berlari cepat melesat
dan kita hanya tergugu
dalam penantian sendu
ketika sang waktu berbaik hati
berjalan lambat sekali
berdetak penuh misteri
entah apa yang akan tersesali
sejumput rasa tersembunyi dibalik hati
kadang ia menyulap waktu seakan merangkak lambat sekali
dan sesekali membuat sang waktu melesat cepat berlari
tak ada lagi parameter yang teruji
selain angka angka yang saling mengait membentuk jalinan pasti
satu detik menit jam, sudah tak ada bedanya lagi
karena suasana hatilah kini yang mendominasi
Langganan:
Postingan (Atom)